Thursday, December 4, 2008

BULAN TERSENYUM (SMILING MOON) 1 DESEMBER 2008

Petang itu tepat tanggal 1 Desember 2008, sekitar pukul 18.20 WIB saya baru saja keluar dari komplek kantor Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau di batu 8 kota Tanjung Pinang. Cuaca pada waktu itu mendung, karena hampir sehari penuh hujan turun mengguyur Ibukota Kepulauan Riau ini.
Sembari mengendarai motor, seperti biasanya saya selalu melihat ke arah langit untuk menikmati Bintang-bintang atau Bulan, terutama mencari posisi Rasi Bintang Pari (Layang-layang). Karena Rasi Bintang Pari mempunyai makna yang begitu spesial dalam hidup saya.
Namun, apa yang saya cari ternyata tidak ada. Jangankan Rasi Bintang Pari, bahkan tak satu bintang pun muncul di langi Tanjung Pinang. Langit begitu nampak “angker”, gelap gulita dan semakin lengkap dengan desiran angin dingin yang cukup menusuk tulang. Namun tiba-tiba, kehampaan tersebut langsung buyar seketika, tatkala saya melihat sesuatu yang sungguh begiiiitu menakjubkan di langit yang gelap tersebut! Suatu kejadian yang belum pernah saya lihat seumur hidup saya! Lucu, unik, indah, luar biasa, dan apapun itu. Yang jelas secara spontanitas bibir saya berucap “Subhanallah…”. Yaaa…, di langit gelap tersebut jelas sekali terlihat Bulan Tersenyum begitu imutnya! Hehe… Dengan mata yang berbinar-binar, senyum bulan begitu nampak polos dan lugu sekali. Tapi dalam sekejap, timbul pertanyaan dalam kepala saya. Dimana bintang-bintang yang lainnya? Kenapa hanya dua bintang tersebut yang bersinar? Apakah memang bintang atau bukan?
Kejadian tersebut kontan mendorong saya untuk segera berbagi dengan pacar, adik dan juga temen-temen saya lainnya. Sepanjang malam Smiling Moon terus-menerus menimbulkan banyak sekali pertanyaan dalam otak saya. Apa sebenarnya dibalik senyuman itu??? Apakah senyum bulan tersebut juga memiliki berjuta rahasia seperti halnya Senyum Monalisa? Untuk menjawab semua tanda tanya tersebut, keesokan harinya segera saja saya browsing di Internet.
Dari http://www.hinamagazine.com, menurut pengamatan senior editor dari majalah Sky and Telescope, Alan MacRobert, “peristiwa ini sangat menarik dan merupakan sebuah kebetulan yang tak biasa bagi bulan sabit, karena bisa berada berdekatan dengan planet Jupiter dan Venus,” terang MacRobert, seperti diberitakan di USA Today. Pada saat peristiwa itu berlangsung, bulan menjadi objek yang paling terang bersinar, sekaligus terkecil dan terdekat dengan bumi berjarak 252 000 mil. Sementara Venus berada di urutan kedua dengan jarak 94 juta dari bumi, dan yang terakhir adalah Jupiter dengan jarak 540 juta mil. Menurut prediksi direktur Miami Space Transit Planetarium, Jack Horkheimer, ketiganya akan ‘bertemu’ kembali pada tanggal 18 November 2052.
Sementara dari http://forum.kompas.com/sains/ diperoleh keterangan sebagai berikut : “Staf Hisab Rukyat dari Kanwil Departemen Agama Ihsanul Fikri mengatakan kejadian tersebut memang aneh dan baru kali ini terjadi. Menurutnya bulan sabit laksana tersenyum itu disebabkan faktor posisi bulan berada di tengah-tengah antara dua planet dan agak kebawah.”
Apapun hasil riset nanti, yang pasti hal tersebut adalah salah satu bukti Kebesaran ALLAH SWT. Karena Dialah adalah sebagai Sang Arsitek Alam Raya ini, ALLAHUAKBAR…!!! - (Budy Kacel)
Selanjutnya...